Rumpang

Gurat senyummu perlahan ditelan waktu,
atau mungkin ia telah sirna semenjak beberapa tahun lalu
Tenang, coba sejenak saja tenangkan dirimu
Ambillah beberapa jarak jika kau perlu

Kemarin, aku berharap akan menemui kau yang berbahagia
Namun justru semburat luka yang terpancar dari kedua matamu

Masihkah bayang itu menyelinap dalam pikirmu?
Semasif itukah ia hingga terus mengikuti langkah kaki kecilmu?

Sudahlah, cukupkan dulu semua
Hari ini kau berhak bahagia dan tertawa
Walau dia telah pergi tanpa satu kata permisi
Ikhlaskanlah, biarkan dia menemukan jalannya sendiri






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah aku?

Kuharap tak ada yang salah dari sebuah pertemuan