Pada Hujan Sore Itu
Kutitipkan rindu ini untukmu, pada hujan sore itu.
Apakah gerangan sudah disampaikan olehnya?
Tak kunjung kudengar ada sapa balas yang kau rajut dalam kalimat-kalimat apikmu.
Kutitipkan salam ini untukmu, pada hujan sore itu.
Masihkah kau berdiri dengan keyakinanmu yang dulu?
Yang kau banggakan layaknya dedaunan yang bertahan pada ranting yang ia singgahi.
Yang tak henti mengemis pada waktu, untuk menyediakan sejenak saja kesempatan bagi "kita" untuk bertemu.
Kutitipkan sepucuk surat tersirat ini untukmu, pada hujan sore itu.
Tak banyak memang yang bisa ku ucap. Aku tak terlalu pandai dalam menafsirkan kata yang dibentuk oleh hatiku sendiri. Bukankah itu terdengar sangat lucu? Saat perasaanku sendiri, tak lagi dapat aku mengerti.
Kutitipkan rasa ini untukmu, pada hujan sore itu.
Terngiang manis dalam tiap ingatan kala aku hampir terlelap dalam mimpi setiap malam. Yang terbayang adalah kharisma yang tak henti membuatku menuturkan suka. Menerjemahkan cinta pada jalannya.
Kuharap, hujan sore itu tak membenciku sampai nanti.
Pada hujan sore itu, tak pernah terbayang bila hari itu kau tak datang. Mungkin entah sampai kapan semua ini akan terkubur dalam diam.
Pada hujan sore itu, terimakasih tersampaikan lewat permainan alam yang dilukiskan Tuhan.
Apakah gerangan sudah disampaikan olehnya?
Tak kunjung kudengar ada sapa balas yang kau rajut dalam kalimat-kalimat apikmu.
Kutitipkan salam ini untukmu, pada hujan sore itu.
Masihkah kau berdiri dengan keyakinanmu yang dulu?
Yang kau banggakan layaknya dedaunan yang bertahan pada ranting yang ia singgahi.
Yang tak henti mengemis pada waktu, untuk menyediakan sejenak saja kesempatan bagi "kita" untuk bertemu.
Kutitipkan sepucuk surat tersirat ini untukmu, pada hujan sore itu.
Tak banyak memang yang bisa ku ucap. Aku tak terlalu pandai dalam menafsirkan kata yang dibentuk oleh hatiku sendiri. Bukankah itu terdengar sangat lucu? Saat perasaanku sendiri, tak lagi dapat aku mengerti.
Kutitipkan rasa ini untukmu, pada hujan sore itu.
Terngiang manis dalam tiap ingatan kala aku hampir terlelap dalam mimpi setiap malam. Yang terbayang adalah kharisma yang tak henti membuatku menuturkan suka. Menerjemahkan cinta pada jalannya.
Kuharap, hujan sore itu tak membenciku sampai nanti.
Pada hujan sore itu, tak pernah terbayang bila hari itu kau tak datang. Mungkin entah sampai kapan semua ini akan terkubur dalam diam.
Pada hujan sore itu, terimakasih tersampaikan lewat permainan alam yang dilukiskan Tuhan.
Komentar